Handphone / telepon seluler ternyata bisa lebih berbahaya daripada yang kita bayangkan, bukan karna radiasi sinyalnya atau pengaruh moralnya, tapi benar2 bisa membunuh. Tapi sebelumnya mari kita berpikir sejenak, kenapa kebanyakan di POM BENSIN yang agak bagus dan mungkin beberapa tempat yang penting terdapat tanda larangan memakai handphone? Apa mereka takut bensin akan terbakar kalo terkena radiasi sinyal? apa mereka tidak ingin sinyal radio / wireless mereka terganggu? (sinyal HP memang dapat mengganggu sinyal radio, karena itu dilarang menggunakannya ketika naik pesawat). Namun ada alasan yang lebih kuat. Alasan sebenarnya adalah karena handphone dapat digunakan sebagai detonator sebuah bom. Masih belum tau detonator? singkatnya detonator adalah tombol untuk meledakkan bom, seperti yang sering kita liat di TV ato FILM.Kalo dulu detonator hanya bisa digunakan dalam radius ratusan meter dari bom, sekarang dengan HP bisa dilakukan dari belahan dunia lain! Campuran kalium klorat dengan aluminium powder dan belerang dan bahan aditif lain (tidak bisa disebutkan, berbahaya!) yang kemudian merangkai sel-sel bahan peledak itu. Kabel detonator digabung dalam sebuah electronic switch (ES), yang diberi catu daya dengan baterai. Bom akan meledak jika ES menyentak detonator itu dengan sengatan arus listriknya. Dari situ, penulis kemudian dirangkai dengan ES dalam sistem transmitter dan receiver (transceiver). ES punya kemampuan beroperasi walaupun signal yang diterima dari receiver sangat lemah, hanya beberapa milivolt, salah satunya sinyal HP. Bayangkan kita sedang berlibur, kemudian menelpon sebuah nomor dan kemudian sebuah gedung di belahan dunia lain hancur berantakan, betapa canggihnya zaman ini. Inilah salah satu kemudhorotan dari kecanggihan zaman. Karena itu lebih berhati-hatilah dalam bepergian dan ketika berada di fasilitas umum yang ramai. Tapi yang paling penting jangan lupa selalu berdoa minta perlindungan Allah. Insya Allah kita selalu diberi keselamatan.
Bahaya Menggunakan Handphone
Posted by Z0MB13_CYBER at 1/08/2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment